top of page

Khaerul Risky: Menghidupkan Literasi Desain Lewat Toko Buku Desain di Semarang

  • 7 days ago
  • 2 min read
Khaerul Risky memegang buku favoritnya How to Be a Graphic Designer Without Losing Your Soul sambil tersenyum di program Creator Spotlight oleh Collabox.

Di tengah pesatnya perkembangan industri kreatif Indonesia, masih sedikit ruang yang memberi perhatian pada literasi desain. Dari kota Semarang, muncul sosok Khaerul Risky, pendiri Bergrafis, sebuah toko buku desain dan ruang komunitas yang menjadi tempat belajar, berdiskusi, dan menginspirasi para desainer muda. Melalui inisiatif ini, Risky membangun jembatan antara pengetahuan desain dan praktik kreatif yang berkelanjutan.

Khaerul Risky dari Bergrafis memegang mikrofon dengan gestur tangan ekspresif, menjelaskan gerakan literasi desain di Semarang di samping Jessie dari Setitik.id dan Refani dari Teliti.

Dari Mahasiswa Desain Menjadi Penggerak Literasi Desain


Perjalanan Khaerul Risky bermula dari kegelisahan sederhana: sulitnya mendapatkan buku-buku desain berkualitas di Indonesia. Dari situlah lahir ide Bergrafis, toko buku desain yang ia rintis untuk memperkenalkan pemikiran desain dari berbagai belahan dunia kepada komunitas lokal.


“Buku adalah medium refleksi,” kata Risky dalam sesi Creator Spotlight di Collabox Creative Hub. “Lewat buku, kita bisa memahami desain bukan sekadar estetika, tapi cara berpikir dan berperan dalam masyarakat.”

Booth Bergrafis di Pindrikan Markt XIII yang menampilkan koleksi buku desain terkurasi dari seluruh dunia.

Bergrafis, Lebih dari Sekadar Toko Buku Desain


Bergrafis tidak berhenti di penjualan buku. Ia menjadi ruang alternatif bagi desainer muda untuk bertemu, berdialog, dan berjejaring. Di toko kecil ini, komunitas Semarang Design People terbentuk dan terbuka untuk diskusi dan mini talk.


Melalui aktivitas ini, Bergrafis perlahan tumbuh menjadi pusat literasi desain di Semarang. Risky percaya, kreativitas perlu fondasi intelektual, dan membaca adalah langkah pertama menuju desain yang lebih bermakna.

Seorang pengunjung melihat-lihat booth Bergrafis sambil memegang salah satu koleksi buku desainnya.

Menggerakkan Ekosistem Desain di Semarang


Kehadiran Bergrafis sejalan dengan visi Collabox Creative Hub untuk memperkuat ekosistem kreatif di Semarang. Risky menjadi bagian penting dari jejaring kreator yang membangun budaya belajar dan kolaborasi lintas disiplin.


“Semarang punya potensi besar, tapi perlu ruang-ruang yang bisa menumbuhkan perspektif dan koneksi,” ujarnya. “Bergrafis hadir bukan hanya untuk menjual buku, tapi memantik percakapan.”

Foto close-up booth Bergrafis di sudut ruangan, dipenuhi buku desain dan poster warna-warni.

Toko Buku Desain Sebagai Ruang Hidup Kreativitas


Kini, Bergrafis bukan sekadar toko, tapi titik temu antara desainer, pelajar, dan pegiat kreatif. Dari tempat yang dipenuhi poster desain hingga rak-rak yang berisi buku langka, setiap sudutnya mencerminkan semangat eksplorasi dan pembelajaran.


Bagi Risky, toko buku desain adalah bentuk nyata dari keberlanjutan ekosistem kreatif. “Kalau kita ingin industri kreatif tumbuh sehat, kita perlu pengetahuan yang kuat. Buku adalah bahan bakarnya,” tutupnya.

Tentang Creator Spotlight


Creator Spotlight adalah program dari Collabox Creative Hub yang menyoroti kreator, inovator, dan pelaku industri kreatif di Semarang dan sekitarnya. Melalui sesi ini, Collabox memperkenalkan berbagai kisah inspiratif dari komunitas kreatif yang membentuk wajah ekonomi kreatif Jawa Tengah.

 
 
 
bottom of page